Gelombang gravitasi terbentuk oleh peristiwa kosmis dahsyat, seperti ledakan bintang atau tumbukan 2 lubang hitam. Seperti riak air, gelombang gravitasi beriak melewati ruang-waktu
Jika kita melempar sebuah batu ke sebuah kolam yang tenang, batu akan tenggelam, air akan terciprat, dan satu lagi: terbentuk riak-riak air di permukaan kolam yang semakin menjauhi titik awal tenggelamnya batu di kolam. Itulah gelombang di permukaan air. Sebagai catatan, semakin besar massa batu yang kita lemparkan akan semakin besar riak air yang terjadi. Hal ini dapat diketahui saat kita mempelajari perilaku gelombangnya. Dengan kata lain, gelombang di permukaan air tersebut membawa informasi sumber penyebab terjadinya riak di air.
Hal yang mirip akan terjadi pada kasus gelombang gravitasi. Menurut Einstein pada tahun 1916, saat sebuah benda bermassa sangat besar dan bergerak dipercepat, akan terbentuk riak kecil pada ruang waktu di sekitarnya dan menjalar menjauhi benda tersebut. Riak pada ruang waktu inilah yang disebut sebagai gelombang gravitasi dengan laju penjalaran sama dengan laju cahaya, yaitu tiga ratus ribu kilometer perdetik. Sebagaimana riak-riak di permukaan air, gelombang gravitasi pun membawa informasi penyebab terjadinya riak-riak pada ruang waktu tersebut.
Berbeda dengan riak-riak di permukaan air yang dapat diamati dengan mata dan hanya perlu sebuah benda kecil untuk dilemparkan ke air, riak-riak pada ruang waktu itu teramat sangat kecil hingga diperlukan sumber massa yang sangat besar dan geraknya dipercepat. Contohnya adalah dua buah lubang hitam yang saling mengitari satu sama lain. Saat saling mengitari itulah, jarak antara kedua lubang hitam itu akan semakin mendekat dan laju keduanya semakin dipercepat hingga mendekati laju cahaya. Pada akhirnya kedua lubang hitam itu akan saling menyatu untuk membentuk satu lubang hitam yang lebih besar.
« Kembali ke Indeks Istilah Antariksa